Beberapa tahun belakangan memang jadi periode yang tidak mudah bagi AKB48 Group. Jika Anda penggemar idol group ini, mungkin ikut merasakan bagaimana mereka sudah kalah pamor.
Popularitas 48 Group menurun drastis sejak sebelum pandemi. Penyebab dan faktor utamanya? Banyak. Tapi yang paling berasa itu kelulusan anggota senior AKB48 dan menyisakan junior yang belum siap sepenuhnya untuk menggantikan mereka dalam pressure tinggi.
Terakhir kali AKB48 superior di bawah kepemimpinan Yokoyama Yui (Yuihan). Sejak jabatan General Manager diserahkan ke Mukaichi Mion, AKB bukan lagi jadi sosok 'idol' yang sebenarnya.
Mereka terpaksa menghapus sejumlah event tahunan yang sebelumnya rutin digelar. Janken Taikai jadi salah satunya. Request Hour pun mulai jarang diselenggarakan lagi.
Penurunan total penjualan single terbaru mereka, yang kini sudah tidak semenarik sebelumnya. Beberapa single baru AKB48 belakangan ini tidak banyak diminati para fans, apalagi memikat penggemar baru.
Hal itu diperparah ketika pada 2020, AKB48 untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, tidak diundang dalam acara tahunan bergengsi NHK Kouhaku Uta Gassen ke-71. Dilanjutkan dengan 2021 dan 2022 yang juga absen.
AKB48 yang jadi langganan masuk nominasi "Excellent Work Awards" sepanjang 11 tahun berturut-turut, pada tahun 2022 juga tidak mendapatkan nominasi, menghentikan rekornya sendiri.
Sekarang AKB48 seolah menjadi raksasa yang tertidur lelap dan entah kapan ingin bangun lagi. Itu juga yang dirasakan member senior seperti Kashiwagi Yuki, bahkan GM Mion Mukaichi, dalam curahan hatinya beberapa waktu lalu seperti yang ditulis lewat Mobame.
Alasan Popularitas AKB48 Menurun dan Redup
Lantas apa penyebabnya? Kenapa AKB48 tidak populer lagi? Mengapa bisa kalah terkenal dari grup yang baru menetas? Mungkin setiap orang punya perspektif berbeda, tapi inilah versi Kibezaka.
1. Invasi K-Pop
Sekarang sudah banyak gadis cantik asal Jepang yang jadi anggota girlband di K-Pop. Invasinya para agensi musik Korea Selatan ke negeri Matahari Terbit itu juga jadi strategi menaklukan J-Pop.
Sebut saja TWICE, NiziU, G-Friend, LE SSERAFIM. Keempat grup ini sudah dan akan diundang ke NHK Kouhaku Uta Gassen dalam 3 tahun terakhir. Melebihi angka undangan yang diterima AKB48 sebagai grup yang dilabeli legenda musik Jepang.
Banyaknya agensi profesional di Korsel yang ekspansi ke Jepang untuk mencari talent juga membuat konsep 48 Group tak lagi menarik minat publik. Bayangkan, kini remaja negeri Sakura itu lebih tertarik oleh boyband dan girlband Kpop.
Sementara berdasarkan survey Nikkei, masih ada orang Jepang yang mencintai idol group lokal, yakni bapak-bapak usia 45 tahun ke atas yang mungkin memahami dan mengikuti perkembangan grup veteran seperti Morning Musume & AKB48.
2. Sakamichi Series
Pergeseran tahta di J-Pop itu makin memanas. AKB48 mungkin menyadari hal ini ketika produser mereka, Yasushi Akimoto membentuk 'rival' 48 Group pertama yakni Nogizaka46.
Dilanjutkan dengan Keyakizaka46 atau kini ganti nama jadi Sakurazaka46, kemudian dipecah lagi lahirlah Hinatazaka46. Sederet grup ini dinamakan tiga bab Sakamichi Series yang sampai sekarang pamornya sudah melangkahi AKB48 Group.
Ketiga grup Sakamichi Series ini berulang kali menorehkan rekor baru yang sebelumnya dipegang oleh AKB48. Mulai dari penjualan single, jumlah penghargaan, undangan acara bergengsi, total penonton dalam satu konser.
3. Labil dan Suka Melanggar
Setiap perusahaan punya aturan masing-masing. Tidak terkecuali AKB48 Group yang memiliki aturan emas bernama Golden Rules sejak pertama kali dibentuk. Kita sudah pernah membahasnya di artikel berikut: Asal-usul Golden Rules AKB48.
Sayangnya sudah mulai banyak anggota AKB48 yang berani membangkang regulasi disaat mantan member senior yang jatuh bangun mengangkat reputasi 48 Group, personel AKB saat ini justru menghancurkannya.
Baru-baru ini kasus skandal Okada Nana terbongkar. Member yang notabenenya selalu jadi panutan fans dan juniornya di 48 Group menghancurkan kepercayaan publik. Kasus Naachan hanyalah contoh kecil dari serangkaian isu serupa yang menerpa AKB48 belakangan ini.
Naachan bahkan bersikap denial untuk melindungi namanya sendiri dan mencoba menggiring opini fans untuk tidak menghargai peninggalan seniornya terdahulu. Saya yakin, jika Watanabe Mayu, Kojima Haruna, Shinoda Mariko dan kawan-kawan alumni generasi 1 membaca pernyataan Okada Nana, mereka akan kecewa sekali.
Orang-orang jadi punya Trust Issue dengan member AKB sekarang sejak tragedi Yamaguchi Maho, kejadian Yahagi Moeka, bahkan Suzuki Yuka sekali pun. Jadi harap dimaklumi kalau popularitas AKB48 sudah redup dan tidak setinggi beberapa tahun lalu.