Kamus Saham |
Ada banyak istilah dan kosa kata yang sering disebutkan para investor saat mereka berdiskusi di forum, media sosial, dan aplikasi sekuritas.
Beberapa ada yang mengadopsi dari dunia saham internasional, sebagian merupakan plesetan yang dibuat-buat.
Berikut ini merupakan kamus daftar istilah di dunia saham dan pasar modal (Reksa Dana, SBN/Obligasi, Emas, Kripto), ini versi sepemahaman saya.
Burger = Bagger. Apabila harga saham naik 100%.
Multiburger = Multibagger. Jika suatu saham naik 200% atau lebih.
Barang = Sebutan untuk Saham/Unit/Aset. Punya barang = ada saham itu di portofolionya.
BUKI = Buang Kiri, ini versi terbaru dari HAKI (Hajar Kiri). Ketika investor membuang barang sekaligus tanpa memasangnya di Offer.
HAKA = Hajar Kanan. Tanpa memasang harga beli di bagian Bid, investor langsung beli di harga yang tersedia saat itu.
Pompom = Menaikkan hype suatu saham untuk memancing psikologis investor lain agar beli saham yang sama. Pom Pom biasanya dilakukan dengan beragam cara, baik secara halus (dengan berita di media), atau pakai cara barbar to the point dengan mengajak orang lain beli saham tersebut.
Saham Gorengan = Saham yang digoreng Bandar dengan mudah digerakkan harganya (Naik/Turun) dengan perubahan signifikan dalam sehari. Biasanya saham gorengan itu secara harga 'murah' (bukan valuasinya murah),
LK = Laporan Keuangan. Hal yang wajib dilakukan setiap emiten yang terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia. LK terbagi ke dalam Kuartal (Q1/Q2/Q3/Q4, tiap 3 bulan sekali), dan Tahunan (FY) yang paling lambat rilis bulan April.
CL = Cut Loss - Menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Nyangkut: Kondisi di mana investor membeli saham di harga tinggi dan harga saham tersebut terus turun, sehingga terjebak dalam posisi rugi. Mau jual/CL tanggung atau terlalu bagus sahamnya. Ada juga yang rencana awalnya mau Trading tapi nyangkut mendadak jadi Investor.
Bandar: Pihak perusahaan atau individu yang dianggap bisa mengendalikan harga saham tertentu melalui volume transaksi besar.
ARA: Kondisi di mana harga saham menyentuh Auto Reject Atas, yaitu batas kenaikan maksimal yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan.
ARB: Kondisi di mana harga saham menyentuh Auto Reject Bawah, yaitu batas penurunan maksimal yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan.
Saham Tidur: Saham yang pergerakan harganya sangat lambat atau bahkan hampir tidak bergerak sama sekali.
Blue Chip: Saham dari perusahaan besar dan terkenal yang dianggap stabil dan memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
Bearish Market: Kondisi di mana banyaknya harga saham cenderung turun dalam jangka waktu tertentu.
Bullish Market: Kondisi di mana harga saham cenderung naik dalam jangka waktu tertentu.
Itulah istilah pada dunia saham yang mesti kita pahami juga.